Senin, 21 Desember 2009

PEMASANGAN NGT


A. Definisi NGT :
Selang Nasogastrik atau NG tube adalah suatu selang yang dimasukkan melalui hidung sampai ke lambung.
Digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada seseorang yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan, dan obat-obatan secara oral.
Juga dapat digunakan untuk mengeluarkan isi dari lambung dengan cara disedot.
B. Tujuan dan Manfaat TindakanNaso Gastric Tube digunakan untuk:
1.) Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam lambung(cairan, udara, darah, racun)
2.) Untuk memasukan cairan( memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi)
3.) Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa subtansi isi lambung
4.) Persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesia
5.) Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang melaksanakan operasi pneumonectomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi isi lambung sewaktu recovery (pemulihan dari general anaesthesia)
C. PERALATAN
- Slang nasogastrik (ukuran tergantung pada kebutuhan pasien)
- Pelumas/ jelly
- Spuit berujung kateter 60 ml
- Stetoskop
- lampu senter/ pen light
- klem
- Handuk kecil
- Tissue- Spatel lidah
- Sarung tangan dispossible
- Plester
- Kidney tray
- Bak instrumen
D. UKURAN SELANG NASOGASTRIC
Digunakan berbagai ukuran selang, and pemilihan ukuran yang sesuai tergantung pada tujuan penggunaan dan perkiraan lama/ durasi penggunaan selang.
Selang berdiameter kecil ( 8 Fr sampai 12 Fr ), lunak, fleksible, sering digunakan untuk pasien yang membutuhkan enteral feeding untuk kurang dari 6 minggu.
NGT berdiameter besar, kurang flexible, lebih kaku, digunakan untuk pemberian obat, dekompresi/pengurangan tekanan udara di lambung, dan untuk feeding jangka pendek ( biasanya kurang dari 1 minggu ).
E. IMPLEMENTASI (PEMASANGAN)
NGTInsersi slang nasogastrik meliputi pemasangan slang plastik lunak melalui nasofaring klien ke dalam lambung.Slang mempunyai lumen berongga yang memungkinkan baik pembuangan sekret gastrik dan pemasukan cairan ke dalam lambung.
Pelaksana harus seorang professional kesehatan yang berkompeten dalam prosedur dan praktek dalam pekerjaannya.
Pengetahuan dan ketrampilan dibutuhkan untuk melakukan procedure dengan aman adalah :
1) Anatomi dan fisiologi saluran gastro-intestinal bagian atas dan system pernafasan.
2) Kehati-hatian dalam procedure pemasangan dan kebijaksanaan penatalaksanaan NGT.
Pengetahuan mendalam pada pasien ( misalnya : perubahan anatomi dan fisiologi yang dapat membuat sulitnya pemasangan NGT tersebut.

F. LANGKAH PELAKSANAAN
- Cuci tangan dan atur peralatan
- Jika memungkinan, jelaskan prosedur kepada klien dan keluarga
- Identifikasiü kebutuhan ukuran NGT klien
- Bantu klien untuk posisi semifowler
- Berdirilah disisi kanan tempat tidur klien bila anda bertangan dominant kanankanan(atau sisi kiri bila anda bertangan dominan kiri).
- Periksa dan perbaiki kepatenan nasal:Minta klien untuk bernafas melalui satulubang hidung saat lubang yang lain tersumbat, ulangi pada lubang hidungyang lain, Bersihkan mukus dan sekresi dari hidung dengan tissue lembab ataulidi kapas.
- Tempatkan handuk mandi diatas dada klien. Pertahankan tissue wajah dalamjangkauan klien.
- Gunakan sarung tangan
- Tentukan panjang slang yang akan dimasukkan dan ditandai dengan plester.
(Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan menempatkan ujungmelingkar slang pada daun telinga; Lanjutkan pengukuran dari daun telinga ketonjolan sternum; tandai lokasi tonjolan sternum di sepanjang slang denganplester kecil
- Minta klien menengadahkan kepala, masukkan selang ke dalam lubang hidungyang paling bersih
- Pada saat anda memasukkan slang lebih dalam ke hidung, minta klienmenahan kepala dan leher lurus dan membuka mulut
- Ketika slang terlihat dan klien bisa merasakan slang dalam faring, instruksikanklien untuk menekuk kepala ke depan dan menelan
- Masukkan slang lebih dalam ke esofagus dengan memberikan tekanan lembuttanpa memaksa saat klien menelan (jika klien batuk atau slang menggulung ditenggorokan, tarik slang ke faring dan ulangi langkah-langkahnya), diantaraupaya tersebut dorong klien untuk bernafas dalam
- Ketika tanda plester pada selang mencapai jalan masuk ke lubang hidung,hentikan insersi selang dan periksa penempatannya:minta klien membukamulut untuk melihat slang, Aspirasi dengan spuit dan pantau drainaselambung, tarik udara ke dalam spuit sebanyak 10-20 ml masukkan ke selangdan dorong udara sambil mendengarkan lambung dengan stetoskop jikaterdengar gemuruh, fiksasi slang.
- Untuk mengamankan slang: gunting bagian tengah plester sepanjang 2 inchi,sisakan 1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester pada hidung, lilitkansalah satu ujung, kemudian yang lain, satu sisi plester lilitkan mengitari slang
- Plesterkan slang secara melengkung ke satu sisi wajah klien.
- Kurangi manipulasi atau merubah posisi klien sewaktu memasukan NGT,termasuk juga batuk atau tersedak karena bisa menyebabkan cervical injurykarena manual stabilization of the head sangat diperlukan sewaktumelaksanakan prosedur.
- Stabilisasikan posisi kepala.

G. NUTRISI ENTERAL
Nutrisi Enteral merupakan pemberian nutrient melalui saluran cerna dengan menggunakan sonde (tube feeding).Nutrisi enteral direkomendasikan bagi pasien-pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya secara volunter melalui asupan oral.
Pemberian nutrisi enteral dini (yang dimulai dalam 12 jam sampai 48 jam setelah pasien masuk ke dalam perawatan intensif [ICU]) lebih baik dibandingkan pemberian nutrisi parenteral.
Manfaat dari pemberian nutrisi enteral antara lain:
• Mempertahankan fungsi pertahanan dari usus
• Mempertahankan integritas mukosa saluran cerna
• Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik mukosa saluran cerna
• Mengurangi proses katabolic
• Menurunkan resiko komplikasi infeksi secara bermakna
• Mempercepat penyembuhan luka
• Lebih murah dibandingkan nutrisi parenteral
• Lama perawatan di rumah sakit menjadi lebih pendek dibandingkan dengan Nutrisi Parenteral
• Pasien-pasien yang dapat diberikan nutrisi enteral adalah mereka yang tidak bisa makan, tidak
dapat makan, dan tidak cukup makan (ASPEN, 1998)“Bila usus bekerja, gunakanlah.

Biasanya, adanya bunyi usus dan flatus merupakan indikator bahwa saluran cerna berfungsi, khususnya pada pasien-pasien paska pembedahan.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa motilitas saluran cerna yang menurun pada periode paska operasi ini, hanya mempengaruhi lambung dan usus besar (kolon), dan tidak mempengaruhi fungsi usus halus.
Berkurangnya ataupun hilangnya bunyi usus tidak perlu sampai menghambat pemberian nutrisi enteral (Lewis et al 2001).
Sebaliknya, adanya bunyi usus juga tidak menjamin bahwa pemberian nutrisi enteral bisa sukses, misalnya pada pasien-pasien dengan Intractable diarrhea.

H. KOMPLIKASI YANG DISEBABKAN OLEH NGT:
1.) Komplikasi mekanis
-Sondenya tersumbat.
-Dislokasi dari sonde, misalnya karena ketidaksempurnaan melekatnya sonde dengan plester di
sayap hidung.

2.) Komplikasi pulmonal: misalnya aspirasi.
Dikarenakan pemberian NGT feeding yang terlalu cepat

3.) Komplikasi yang disebabkan oleh tidak sempurnanya kedudukan sonde
-Yang menyerupai jerat
-Yang menyerupai simpul
-Apabila sonde terus meluncur ke duodenum atau jejunum.
Hal ini dapat langsung menyebabkan diare.

4.) Komplikasi yang disebabkan oleh zat nutrisi


I. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien yang akan dilakukan pemasangan NGT meliputi:
1.) Biodata klien: Nama, jenis kelamin, usia, pekerjaan,tingkat pendidikan, Diagnosa
medis,Tanggal admission.
2.) Riwayat kesehatan: Riwayat Masa lalu klien, Riwayat kesehatan keluarga dan Riwayat
kesehatan klien saat ini.
3.) Kondisi kesehatan saat ini

Pemeriksaan fisik:
-Kesadaran umum: Allert/letargic, (regular/irregular), Pulse rate, Blood pressure.
-Tanda-tanda Vital: Respiration(regular/irregular), Respiration rate, Pulse rate, Blood pressure.
-Head to toe; Apakah terdapat trauma di bagian kepala; nasophageal trauma, skull fracture,
maxilo fracture, cervical fracture, disphagia, atresia oesophagus, naso-oro-pharyngeal burn.
Apakah terdapat paresthesia, hemipharesis, apakah terdapat alat bantu pernafasan;
pemasangan mask oksigen, nasal canula, endotracheal tube, guedel/mayo, ventilator, distensi
abnominal, muntah(cairan, darah;warna, konsistensi)

PENGKAJIAN SECARA UMUM
Pengkajian harus berfokus pada:
-Instruksi dokter tentang tipe slang dan penggunaan slang
-Ukuran slang yang digunakan sebelumnya, jika ada
-Riwayat masalah sinus atau nasal
-Distensi abdomen, nyeri atau mual

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada pasien dengan pemasangan NGT adalah sbb :
-Gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan
-Gangguan Rasa Nyaman : mual muntah
-Kurang pengetahuan

PERENCANAAN SECARA UMUM
Perencanaan untuk pemasangan NGT sesuai dengan tujuan dan manfaat tindakan dan indikasi kontraindikasi

Perencanaan keperawatan yang bertujuan untuk menghindari beberapa komplikasi
1.) Komplikasi mekanis
- Agar sonde tidak tersumbat perawat atau pasien harus teratur membersihkan sonde dg
menyemprotkan air atau teh sedikitnya tiap 24 jam bila aliran nutrisi enteral sementara
terhenti, sonde harus dibersihkan setiap 30 menit dg menyemprotkan air atau teh.
- Agar sonde tidak mengalami dislokasi
sonde harus dilekatkan dg sempurna di sayap hidung dg plester yg baik tanpa menimbulkan
rasa sakit posisi kepala pasien harus lebih tinggi dari alas tempat tidur (+ 30°)
2.) Komplikasi pulmonal: aspirasi
- Kecepatan aliran nutrisi enteral tidak boleh terlalu tinggi
- Letak sonde mulai hidung sampai ke lambung harus sempurna.

Untuk mengontrol letak sonde tepat di lambung, kita menggunakan stetoskop guna auskultasi lambung sambil menyemprot udara melalui sonde.

3.) Komplikasi yang disebabkan oleh tidak sempurnanya kedudukan sonde
- Sebelum sonde dimasukkan, harus diukur dahulu secara individual (pada setiap pasien)
panjangnya sonde yang diperlukan, dari permukaan lubang hidung sampai keujung distal
sternum.
- Sonde harus diberi tanda setinggi permukaan lubang hidung
- Sonde harus dilekatkan dg sempurna di sayap hidung dengan plester yang baik tanpa
menimbulkan rasa sakit
- Perawat dan pasien harus setiap kali mengontrol letaknya tanda di sonde, apakah masih tetap
tidak berubah (tergeser).

4.) Komplikasi yang disebabkan oleh yang zat nutrisi antara lain
4.1. Komplikasi yang terjadi di usus
a) Diare
b) Perut terasa penuh
c) Rasa mual, terutama pada masa permulaan pemberian nutrisi enteral

4.2. Komplikasi metabolik hiperglikemia
Perencanaan keperawatanya dari komplikasi yang terjadi di usus
Pemberian nutrisi enteral harus dilakukan secara bertahap.

Tahap pembangunan; dengan mempergunakan mesin pompa
Hari 1 : kecepatan aliran 20 ml/jam = 480 ml/hari
Hari 2 : kecepatan aliran 40 ml/jam = 960 ml/hari
Hari 3 : kecepatan aliran 60 ml/jam = 1440 ml/hari
Hari 4 : kecepatan aliran 80 ml/jam = 1920 ml/hari
Hari 5 : kecepatan aliran 100 ml/jam = 2400 ml/hari =2400 kcal/hari
Kekurangan kebutuhan cairan dalam tubuh pada hari pertama sampai dengan hari keempat harus ditambahkan dalam bentuk air, teh atau dengan sistem infus (parenteral).

Selanjutnya ada dua kemungkinan:
Kemungkinan I
Nutrisi enteral konsep 24 jam:
Kecepatan aliran nutrisi enteral tetap 100 ml/jam = 2400ml/hari = 2400 kcal/hari.

Kemungkinan II
Hari 6: kecepatan aliran 120 ml/jam (selama 20 jam/hari)
Hari 7: kecepatan aliran 140 ml/jam (selama 17 jam/hari)
Hari 8: kecepatan aliran 160 ml/jam (selama 15 jam/hari)
Hari 9: kecepatan aliran 180 ml/jam (selama 13 jam/hari)
Hari 10: kecepatan aliran 200 ml/jam (selama 12 jam/hari)

Nutrisi enteral konsep 12 jam
Kecepatan aliran nutrisi enteral tetap 200 ml/jam = 2400ml/hari = 2400 kcal/hari

Maksud konsep 12 jam ini agar pasien hanya terikat olehpemberian nutrisi enteral selama 12 jam sehari.
Misalnya, hanya antara jam 19 sampai jam 7 pagi sambil tidur.
Apabila timbul rasa mual atau diare, pada waktu tahap pembangunan dianjurkan supaya kecepatan aliran nutrisi enteral diturunkan 40 ml/jam.

J. KONTRAINDIKASI:
Nasogastric tube tidak dianjurkan atau digunakan dengan berlebihan kepada beberapa pasien predisposisi yang bisa mengakibatkan bahaya sewaktu memasang NGT,seperti:
• Klien dengan sustained head trauma, maxillofacial injury, atau anterior fossa skull fracture.
Memasukan NGT begitu saja melalui hidung maka potensial akan melewati criboform plate, ini
akan menimbulkan penetrasi intracranial.
• Klien dengan riwayat esophageal stricture, esophageal varices, alkali ingestion juga beresiko
untuk esophageal penetration.
• Klien dg Koma juga potensial vomiting dan aspirasi sewaktu memasukan NGT, pd tindakan ini
diperlukan tindakan proteksi seperti airway dipasang terlebih dahulu sebelum NGT
• Pasien dengan gastric bypass surgery yang mana pasien ini mempunyai kantong lambung yang
kecil untuk membatasi asupan makanankonstruksi bypass adalah dari kantong lambung yang
kecil ke duodenum dan bagian bagain usus kecil yang menyebabkan malabsorpsi(mengurangi
kemampuan untuk menyerap kalori dan nutrisi

1 komentar:

  1. Tanya kalau selang sonde kketarik keluar oleh pasien 10cm tindakan apa hrs dilakukan??????

    BalasHapus